Mujizat dan Kehadiran Allah di Tepi Danau
Kisah mujizat dan kehadiran Allah dalam penampakan Yesus di tepi danau Yoh 21:1–19 mengajarkan kita untuk peka akan karya-Nya dalam hidup sehari-hari.

Mujizat dan Kehadiran Allah dalam Penampakan Yesus


Mujizat dan Kehadiran Allah dalam Setiap Langkah Hidup Kita

Kisah penampakan Yesus di tepi danau memberikan kita banyak pelajaran penting dalam kehidupan iman kita. Saat para murid merasa putus asa dan lelah, mereka tidak tahu bahwa Tuhan telah hadir di dekat mereka. Hal ini menjadi pengingat bahwa dalam kehidupan kita, mujizat dan kehadiran Allah sering kali datang ketika kita tidak menyadarinya. Ini adalah ajakan untuk lebih peka terhadap cara-cara Tuhan bekerja, bahkan dalam situasi yang tampaknya biasa atau sulit..

Para murid yang tidak mengenali Yesus segera mengalami mujizat besar: ikan yang melimpah setelah mereka mengikuti perintah Yesus. Terkadang, kehadiran Allah dalam hidup kita hanya terungkap setelah kita lebih mendalam menghayati setiap peristiwa dan mengikuti perintah-Nya dengan penuh iman. Begitu pula dengan kita: sering kali Tuhan datang melalui orang lain, melalui peristiwa kecil dalam hidup, yang mungkin kita anggap biasa, padahal itu adalah cara Tuhan berbicara kepada kita..

Mengalami Kehadiran Allah dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebagai umat beriman, kita dipanggil untuk hidup dalam kesadaran penuh akan mujizat dan kehadiran Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, Tuhan bisa hadir dalam bentuk apapun—dalam kesulitan, dalam keberhasilan, bahkan dalam kedamaian hati yang kita rasakan. Tuhan mengundang kita untuk mendengarkan dan menanggapi dengan hati yang terbuka.

Hidup dalam Iman akan Mujizat

Sebagaimana para murid, kita pun dipanggil untuk percaya dan berserah, meskipun logika kita berkata “tidak mungkin.” Mujizat dan kehadiran Allah bisa dirasakan dalam berbagai bentuk: penyembuhan, pengampunan, atau bahkan damai di hati saat badai kehidupan menerpa.

Undangan untuk Gereja dan Kita Semua

Kisah penampakan ini menjadi undangan bagi Gereja dan kita semua untuk terus terbuka terhadap bimbingan Tuhan. Dengan kerendahhatian, keterbukaan hati, dan kesediaan mendengarkan, kita bisa mengalami mujizat dan kehadiran Allah dalam hidup sehari-hari.

Referensi dan Bacaan Tambahan:

Rm. Paulus Nasib Suroto, Pr

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *