Pijar Iman : Maret Minggu I
"Berziarah Dalam Pengharapan"


"Berziarah Dalam Pengharapan"


Sebagai warga masyarakat kita kerap mengalami kegelisahan dan kecemasan terhadap berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan politik yang terjadi di negeri ini. Di kalangan kaum muda pun akhir-akhir ini muncul berbagai kecemasan yang menyebabkan ketidakpastian, khususnya di bidang ekonomi dan lapangan kerja. Tidak mengherankan jikalau ada orang muda yang mengalami gangguan kesehatan mental depresi dan stres.

 

Di tengah situasi yang demikian itu, kita diingatkan oleh Santo Paulus dalam bacaan kedua (1Kor 15:54-58) untuk tetap berdiri teguh, tidak goyah, dan selalu giat dalam pekerjaan Tuhan. Dalam persekutuan dengan-Nya seluruh jerih payah kita tidak akan sia-sia. Dalam bacaan Injil (Luk 6:39-45), Yesus juga mengingatkan kita untuk tolong-menolong dan saling menuntun dalam peziarahan ini.


Peziarahan bukanlah perjalanan seorang diri, namun perjalanan bersama seluruh warga Gereja. Yesus mengajak kita untuk memiliki mata hati yang jernih agar bisa menuntun dengan benar. Kita tidak mungkin bisa menuntun orang lain kalau mata hati kita buta. Kiranya tepat sekali sabda Yesus, “Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?” (Luk 6:39).

 

Secara khusus terhadap orang muda, Paus Fransiskus meneguhkan agar jangan takut, karena Tuhan tidak pernah akan meninggalkan mereka di tengah jalan (bdk. Christus Vivit, no. 143).



Surat Gembala Prapaskah 2025 Mgr. Robertus Rubiyatmoko

Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang